Tagihan pinjaman India turun karena ekonomi tetap tenang

Hasil rata -rata tertimbang untuk sekuritas pemerintah (penerbitan utama) dari FY21 hingga FY25 berdiri di 6,72%, jauh di bawah 8,09% antara FY10 dan FY14, katanya. Hasil pada FY25 mereda menjadi 6,96% dari 7,24% pada tahun sebelumnya. Bahkan untuk stok yang beredar dari sekuritas tanggal, kupon rata-rata tertimbang turun menjadi 7,24% antara FY21 dan FY25 dari 7,91% selama periode UPA-II. Kupon menurun 4 basis poin di FY25 dari tahun sebelumnya menjadi 7,25%.
Sementara itu, kematangan rata-rata tertimbang dari makalah bertanggal-baik untuk penerbitan primer maupun yang beredar antara FY21 dan FY25 dari periode UPA-II, “pensinyalan moderasi risiko rollover”, kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa penyebaran antara hasil pada 10 tahun sekuritas pemerintah India dan bahwa pada obligasi AS menyempit menjadi 183 basis poin pada 16 Juni dari 314 basis poin pada pertengahan September 2024.
“Penyebaran menyempit terutama karena mengurangi perbedaan inflasi, kepercayaan investor yang lebih besar pada ekonomi India, dan dimasukkannya G-SEC dalam berbagai indeks obligasi,” kata pejabat itu.
Hasil obligasi India tetap relatif stabil di H2 FY25 “dengan bias pelunakan,” sementara itu di beberapa negara pasar negara berkembang lainnya seperti Brasil dan Afrika Selatan, naik, katanya.
Pejabat itu mengatakan pemerintah berhati-hati untuk melakukan program pinjaman pasarnya pada tahun fiskal terakhir dengan cara yang tidak mengganggu.
Sumber
https://economictimes.indiatimes.com/news/economy/finance/indias-borrowing-bill-drops-as-economy-keeps-its-cool/articleshow/121938461.cms