Bisnis

Ukraina mengatakan 120.000 peluru mortir yang ‘tidak dapat digunakan’ dikirim ke garis depan

Biro Keamanan Internal Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menahan empat orang setelah menyelidiki pasokan 120.000 peluru mortir yang rusak kepada pasukannya.

Layanan Keamanan Ukraina, juga dikenal sebagai SBU, menulis di saluran telegram bahwa orang -orang yang ditangkap termasuk pejabat militer, pejabat kontrol kualitas, dan dua kepala bisnis manufaktur pertahanan.

Pengumuman itu datang enam bulan setelah media Ukraina melaporkan keluhan dari beberapa unit garis depan bahwa peluru mortir 120mm mereka tidak menembak atau gagal meledak.

Dalam sebuah video yang menjadi viral pada bulan November, seorang prajurit mengatakan hanya sekitar satu dari 10 putaran yang akan keluar dari peluncurnya dan meledak secara efektif. Pada saat itu, jurnalis Ukraina melaporkan bahwa hingga 100.000 peluru akan ditarik kembali.

SBU mengatakan pihaknya menyelidiki sebuah pabrik pertahanan di wilayah Dnipropetrovsk, rumah bagi kota utama Dnipro, dan menemukan bahwa keempat orang yang ditangkap telah berkonspirasi untuk “memasok kerang mortir yang rusak ke garis depan.”

“Untuk produksi massal, para tersangka menggunakan bahan di bawah standar dan melakukan pengerjaan yang salah, menyebabkan primer muatan utama gagal dan menghasilkan kinerja yang tidak stabil dari seluruh biaya propelan,” kata pernyataan SBU.

Layanan Keamanan tidak memberi nama orang yang ditangkap, tetapi menuduh keempat berkonspirasi untuk “mengurangi biaya produksi untuk meningkatkan keuntungan mereka.”

SBU mengatakan pejabat militer dan kontrol kualitas “dengan sengaja mengabaikan” amunisi yang rusak dan memalsukan catatan untuk menutupi skema tersebut.

“Akibatnya, 120.000 cangkang yang tidak dapat digunakan mencapai garis depan,” tambahnya. Jika terbukti bersalah, keempat tahanan itu menghadapi penjara hingga 15 tahun, kata SBU.

Amunisi artileri telah menjadi kunci bagi pertahanan Ukraina karena perang telah terseret ke dalam pertempuran gesekan yang panjang. Salah satu masalah Kyiv yang paling mendesak adalah ketegangan perang pada jumlah tentara yang dapat diterjemahkan pada satu waktu, dan menghadapi dilema apakah akan menurunkan rancangan persyaratannya untuk memasukkan pria semuda 18 tahun.

Tetapi Ukraina juga berusaha untuk mencegah kekurangan amunisi, yang Eropa dan AS telah bekerja secara overdrive untuk memasok. Di tengah terburu-buru, Kyiv telah berusaha untuk meningkatkan adegan pembuatan pertahanan lokalnya, yang sudah mengeluarkan jutaan drone tampilan orang pertama.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button